Selasa, 18 Mei 2010

pestisida

HERBISIDA
Herbisida merupakan bagian dari Pestisida. Pestisida berasal dari bahasa latin pestis dan caedo, diterjemahkan sebagai racun untuk mengendalikan jasad pengganggu. Jasad pengganggu pada tanaman disebut Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Jenis-jenis pestisida
1. Insektisida
2. Fungisida
3. Bakterisida
4. Nematisida
5. Akarisida atau Mitisida
6. Rodentisida
7. Moluskisida
8. Herbisida
9. Pestisida lain : Pisisida, Algasida, Avisida, Larvisida, Pedukulisida, Silvisida, Ovisida, Piscisida, Termisida.

Herbisida adalah bahan secawa kimia beracun yang dapat dimanfaatkan untuk mengendaliakan tumbuhan pengganggu atau gulma.

Akibat serangan gulma dapat menurunkan panen cukup besar. Hasil penelitian di AS gulma dapat menurunkan hasil pada kacang-kacangan (51,1%), jagung (45,6%), kentang 16,6%) dan padi (54,4%).

Hasil penelitian di Indonesia pada tanaman padi bahwa gulma Marselia crenata menurunkan bobot gabah sebesar 19%, Monochoria dan Fimbristilis menurunkan bobot gabah sampai 54%.

Aplikasi herbisida biasanya ditentukan oleh stadia pertumbuhan tanaman utama dan gulma. Ada beberapa macam herbisida bila dilihat dari waktu aplikasinya.

1. Herbisida pra tanam (pre plant), diaplikasikan pada saat tanaman belum ditanam tetapi tanah sudah diolah

2. Herbisida pra pengolahan tanah diaplikasikan pada vegetasi secara total agar mudah dalam pembersihan lahan

3. Herbisida pra tumbuh (pre emergence) diaplikasikan setelah benih tanaman ditanam tetapi belum berkecambah dan gulmapun belum tumbuh

4. Herbisida pasca tumbuh (post emergence) diaplikasikan pada saat gulma dan tanaman sudah lewat stadia perkecambahan. Jadi dapat diaplikasikan saat tanaman masih muda atau sudah tua.

Ditinjau dari cara kerjanya, herbisida dibedakan atas herbisida kontak dan herbisida sistemik.

1. Herbisida kontak, mematikan jaringan gulma yang terkena. Herbisida, diaplikasikan dengan penyemprotan dan sangat sesuai untuk mengendalikan gulma setahun atau semusim, misalnya ceplukan (Physalis angulata), babadotan (Ageratum conyzoides) dan bayam duri (Amaranthus spinosa).

2. Herbisida sistemik, diabsorbsi oleh akar atau daun masuk ke dalam jaringan pembuluh kemudian ditranslokasikan ke bagian lain, sehingga gulma mengalami kematian total. Cara aplikasi herbisida dengan penyemprotan melalui daun atau penyiraman ke akar tanaman. Efektif untuk gulma tahunan (perennial weed), misal alang-alang, teki dan sembung darat.

Pergerakan herbisida masuk ke dalam tubuh tanaman dengan duan cara kerja, yaitu selektif dan non selektif.

1. Herbisida selektif, diaplikasikan pada berbagai tumbuhan tetapi hanya akan mematikan gulma dan relatif tidak mengganggu tanaman yang dibudidayakan.

2. Herbisida non selektif, adalah herbisida yang diaplikasikan lewat tanah atau daun yang dapat mematikan hampir semua jenis tumbuhan.

Formulasi Pestisida

Formulasi pestisida yang dipasarkan terdiri atas bahan aktif (active ingredient) yang merupakan bahan utama pembunuh OPT dan bahan ramuan (inert ingredient).

Bahan aktif digolongkan dalam kelompok organik sintetik, organik alamiah dan inorganik. Bahan ramuan dapat berupa bahan pembawa, pewarna, perekat, dan oroma,

Beberapa formulasi atau bentuk pestisida yang beredar di Indonesia :

1. Tepung hembus atau debu (dust = D)
2. Butiran (granule = G)
3. Tepung yang dapat disuspensikan dalam air (wettable powder = WP)
4. Tepung yang larut dalam air (water soluble powder = SP)
5. Cairan (emulsifiable concentrate = EC)
6. Ultra Low Volume (ULV)
7. Solution (S)
8. Aerosol (A)
9. Umpan beracun (poisonous bait = B)
10. Powder concentrate (PC)
11. Ready Mix Bait (RDM)
12. Pekatan yang dapat larut dalam air (water soluble concentrate = WSC)
13. Seed Treatment (ST)
14. Larutan dalam air (aqueous solution = AS)


Istilah dalam aplkasi pestisida

1. Cairan semprot, adalah bentuk pestisida yang telah diencerkan atau dilarutkan di dalam air sesuai dengan kepekatan yang dikehendaki.

2. Konsentrasi, tingkat kepekatan cairan semprot dan satuan yang digunakan adalah cc/lt atau gr/lt, misal 2cc/lt air atau 3gr/lt air

3. Dosis, banyaknya pestisida yang digunakan dalam per luasan areal, misal : gr/ m2, kg/ha, lt/ha.

4. Volume semprot adalah cairan semprot yang digunakan per satuan luas areal, misal pestisida X menggunakan dosis 0,5 lt/ha dengan volume semprot 400 lt air/ha, maka konsentrasi formulasi 500/400 = 1,25 cc/lt atau setara dengan 0,125%



MATERI PRAKTIKUM


KALIBRASI

Diketahui kecepatan keluarnya cairan semprot dari alat penyemprot (noozle) (V) = 1 liter /mnt. Jarak semprotan yang efektif (M) = 2 meter. Volume larutan per hektar (Q) 1.000 liter/ha. Kapasitas alat penyemprot atau tangki (A) = 10 liter. Berapa kecepatan jalan penyemprot (S) dan berapa luas areal penyemprotan untuk satu tengki.

Untuk keperluan perhitungan dapat dipergunakan rumus sebagai berikut

L x V
Q = ---------
N x S

Keterangan :
Q = volume larutan per hektar
L = luas areal dalam hektar
V = kecepatan keluarnya cairan semprot
N = jarak penyemprotan yang efektif
S = kecepatan jalan penyemprot

Dari soal tersebut di atas diketahui ; Q =1000 liter/ha; L = 10000 /m2 ; V = 1 liter /mnt; M = 2 meter dan S = kecepatan jalan penyemprot (yang dicari)

L x V
Q = ---------
N x S

10.000 m2 x 1 liter/mnt
1.000 = ------------------------------
2 m x S

2000 m S = 10000 m2 liter/mnt

10.000 m2 .liter/mnt
S = ------------------------------- = 5 m/mnt
2000 m

Jadi kecepatan jalan penyemprot adalah 5 m/mnt


Untuk menghitung luas areal penyemprotan per 1 tengki penyemprot digunakan rumus sebagai berikut :

A
B = --------- x L
Q
Keterangan :
B = Luas areal penyemprotan untuk 1 tengki (m2)
A = kapasitas alat penyemprot (liter)
Q = volume larutan per hektar (liter/ha)
L = Luas areal yang akan disemprot

A
B = --------- x L
Q

10 liter
B = ----------------- x 10.000 m2
1000 liter


S = 100 m2

Jadi areal yang akan disemprot seluas 100 m2.


MENGITUNG KEBUTUHAN HERBISIDA

Berapa kg herbisida Basfapon 85 SP yang diperlukan untuk membuat 100 liter cairan semprot yang mempunyai konsentrasi formulasi 0,2 % dengan bahan pelarut air.

Cara menghitung kebutuhan herbisida Basfapon 85 SP sebagai berikut:

1. a kg Basfapon 85 SP mengandung bahan aktif 85 / 100 x a kg

2. 100 liter cairan semprot dengan konsentrasi formualsi 0,2% harus mengandung 0,2 /100 x 100 kg (100 liter air mempunyai bobot 100 kg karena BJ air = 1) atau setara dengan 0,2 kg = 200 gram

3. Bahan aktif Basfapon 85 SP adalah 85/100 a = 200 gram

4. a = 100/85 x 200 gram = 235,3 gram dibulatkan 235 gram

5. Jadi herbisida Basfapon 85 SP yang dibutuhkan sebanyak 235 gram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran sagat aku butuhkan. mohonkomentari

selamat datang di anto

selamat menikmati layanan yang tewlah kami buat.
bila tidak sesui dengan apa yang anda ingikan tolong di maafkan.
THANKZ

NEW

Powered By Blogger